HMI Desak Polisi Tangkap Kadis Dikbud NTB

lintasra | 12 December 2024, 12:41 pm | 258 views

 

MATARAM, LINTASRAKYATNTB.COM – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Mataram mendesak Kapolresta Mataram untuk segera memanggil, memeriksa, mengadili, dan menangkap Kadis Dikbud Provinsi NTB karena diduga terlibat dalam kasus proyek pengadaan di Bidang Sekolah Menengah Kejujuran (SMK). 

Kabid PTKP HMI Cabang Mataram, Danu Ariayansa mengatakan, dugaan tersebut muncul berdasarkan hasil informasi, pantauan, dan analisa bahwa Kadis Dikbud tersebut terlibat dalam kasus pungutan liar yang menyeret oknum Kabid SMK dan lima tersangka lainnya ditangkap Polresta Mataram pada beberapa hari lalu.

Danu menegaskan, berdasarkan persoalan tersebut menandakan situasi di ruang lingkup Dikbud NTB sedang tidak baik-baik saja, mencoreng dan menciderai marwah dinas yang seharusnya bertanggung jawab atas keberlangsungan masa depan anak-anak bangsa sesuai dengan amanah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015.

“Artinya, Dikbud NTB dinilai langgar dan mengabaikan perintah Presiden RI dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” tegas Danu kepada Lintasrakyatntb com via WhatsAppnya, Kamis (12/12/2024).

Danu mengaku, pihaknya sangat mendukung tindakan Satuan Reskrim Polresta Mataram dalam memberantas pejabat yang berwatak korup di wilayah hukum Polresta Mataram

” Tindakan tersebut dinilai tepat dan mampu melaksanakan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Kabid Dikbud dan lima orang staf lainnya itu,” ujarnya.

Dia juga mendesak Satuan Reskrim Polresta Mataram segera tingkatkan penyelidikan guna memanggil, memeriksa serta menetapkan sebagai tersangka Kadis Dikbud NTB yang diduga terlibat aktif dalam kasus tersebut. 

“Bongkar siapa otak atau pelaku utamanya,” harapnya.

Dia menambahkan, ketika kasus tersebut tidak tegakan, maka akan menjadi kebiasaan di ruang lingkup birokrasi NTB dan memberikan peluang besar untuk melakukan korupsi secara berjamaah yang merugikan keuangan negara yang tentunya berdampak buruk pada nasib anak bangsa dan negara.

“Kejahatan seperti ini harus ditegakkan agar menjadi pelajaran bagi birokrasi lainnya. Jika tidak, maka yakin dan percaya pasti banyak akan melakukan kejahatan lagi yang serupa di Dikbud NTB,” pungkas pria asal Desa Taloko-Sanggar itu.

Kadis Dikbud NTB belum dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan. (Miftahul)

Berita Terkait