Kayu Dibeli Dibakar, Eva Susanti Giring Pelaku ke Polisi 

lintasra | 22 July 2024, 04:25 am | 571 views

 

Saat warga membakar kayu yang dibeli Eva Susanti dari Kepala Desa Kawinda Nae

BIMA, LINTASRAKYATNTB.COM – Puluhan warga Desa Kawinda Nae, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) memusnahkan puluhan kubik kayu balok kalanggo yang ditemukan di mata air sori Panca Tambora pada Senin (22/7/2024). Kayu itu diduga hasil ilegal logging pelaku tidak diketahui identitasnya sudah setahun lebih. 

Namun, dibalik aksi frontal dan bringas warga, Eva Susanti sang pembeli kayu tersebut terhadap Kepala Desa Kawinda Nae merasa dirugikan senilai Rp200 juta hingga melaporkan ke Polsek Tambora dengan harapan agar para pelakunya ditangkap.

“Saya sudah laporkan semua nama pelaku terutama yang memprovokasinya serta mobil truk dan pengemudi yang memobilisasi massa supaya diproses polisi,” ungkap Eva Susanti kepada lintasrakayatntb.com, Senin (22/7).

Saat warga terduga pelaku memusnahkan kayu tersebut 

Menurut Eva, kayu tersebut ditemukan warga di bawah batu pal kawasan (lahan warga-red) dan setelah itu dilakukan crossing oleh tiga unsur yakni TNI-POLRI dan KPH Tambora sebelumnya. Mengingat daripada tidak dimanfaatkan, jadi ketiga unsur tersebut membuat berita acara di Kantor Desa Kawinda Nae yang intinya kayu tersebut bisa dikelola warga bekerja sama dengan perusahaan manapun untuk kepentingan umum, namun ketika kepala desa menawarkan seluruh perusahaan tidak ada yang mau mengeluarkan terlebih dahulu uang administrasi untuk crossing tersebut saat itu. Giliran sekarang sudah ada pemerintah desa yang bekerja sama dengan pihak lain untuk mengelola kayu tersebut, warga malah bertindak brutal tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu.

Saat tiga unsur (TNI-POLRI dan KPH Tambora melakukan closing 

“Saya tidak terima tindakan mereka apalagi ada oknum Sekretaris Desa (Sekdes) bernama Sirajudin alias Gito yang diduga otak dalam aksi massa, oknum Ketua BPD Rama, mantan aparat desa Dae La Agu, dan pemilik truk bernama Samsudin serta oknum Pol PP bernama Fahmi dan Adi serta oknum guru honor bernama Pi serta Yus ada di facebooknya itu. Mereka semua provokator. Sedangkan saya sudah habiskan uang cukup besar saat crossing tersebut. Baik untuk TNI-POLRI maupun KPH yang naik turun kala itu,” pungkasnya. (Habe)

 

Berita Terkait