Syurianti
DOMPU, LINTASRAKYATNTB.COM – Syurianti, korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh mantan Kepala TK Pekat, JB, mendesak Polsek Pekat untuk memproses kasusnya secara profesional. Syurianti khawatir kasus tersebut akan dihentikan di tengah jalan karena adanya isu intervensi dari pihak luar.
“Saya kaget mendengar isu tersebut. Kok bisa hukum disabotase pihak luar. Saya tidak bisa bayangkan betapa buruknya penegakan hukum jika benar isu tersebut,” ungkap Syurianti pada Sabtu (6/9/2025). Meskipun isu tersebut berkembang, Syurianti tetap optimis kasus akan diproses secara sistemik.
Dia yakin dengan adanya bukti visum, video, dan saksi yang relevan, kasusnya tidak akan dihentikan dengan mudah. “Saya yakin penghentian kasus tidak sesederhana isu itu. Ada syarat yang harus dipenuhi dan saya percayakan proses sedang berjalan,” ujarnya.
Penganiayaan tersebut terjadi di halaman Sekolah TK Pekat beberapa bulan lalu. Menurut Syurianti, JB datang marah-marah sambil menghina dengan kata-kata kasar karena merasa baju batik seragam sekolah dagangannya ditolak. Syurianti mencoba menjelaskan pembelian seragam harus melalui pertemuan musyawarah dengan seluruh guru dan wali murid terlebih dahulu, namun JB tidak memahaminya.
“Saya kerap menjelaskan, tapi JB bersikeras sampai memaki-maki dan memukul saya tanpa balasan. Ya, untung saja aksi frontal JB dapat terlerai oleh rekan-rekan. Akibat saya merasa harkat dan martabat diinjak dan akhirnya saya tekad melaporkan ke polisi kala itu,” tambah Syurianti. (Habe)