Sambut HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Pemdes Woro Bentuk Panitia Lomba Tingkat RT

lintasra | 12 July 2024, 07:08 am | 371 views

 

BIMA, LINTASRAKYATNTB.COM- Pemerintah Desa Woro, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) membentuk panitia lomba kebersihan dan penataan lingkungan tingkat RT dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus menjadi panitia lomba desa tingkat kabupaten pada 2025. 

Pembentukan panitia dipimpin Kepala Desa melibatkan BPD, Ketua RT/RW, LPM, Ketua Tim Penggerak PKK, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Koordinator Polmas, Lembaga Adat, Kepala Sekolah SD, serta elemen dan komponen masyarakat lainnya di aula Kantor Desa Woro pada Kamis, 11 Juli 2024 pagi.

Kepala Desa Woro Abdul Farid mengatakan, pembentukan panitia dilakukan karena selain mengingat lomba menyongsong HUT Kemerdekaan Republik Indonesia diselenggarakan dalam waktu dekat, juga mengingat lomba desa tingkat kabupaten 2025, Desa Woro dipercaya dan dipilih menjadi duta untuk menunjukkan kegigihan dalam kompetisi di level atas itu.

Dalam menghadapi lomba tersebut, banyak hal yang dipersiapkan terlebih dahulu. Baik soal teknis pelaksanaan maupun lainnya yang menjadi aspek-aspek penilaian tim/juri.

“Ya, itu semua kita lakukan agar bisa mencapai hasil yang maksimal serta sesuai ekspektasi bersama,” ujarnya.

Adapun panitia yang terbentuk ini adalah panitia yang akan menyelenggarakan lomba tingkat RT maupun tingkat kabupaten yang dalam kepengurusan intinya yaknii Ketua Syahrul Ismail (Toma), Wakil Ketua Suryadin (Tokoh Masyarakat a), dan Sekretaris Suharman (Tokoh Pendidik), dan Bendahara Mahmud M Nur (Kaur Desa ).

“Pengurus ini akan melibatkan masing-masing tiga Ketua RT di tiga dusun untuk menjadi anggota panitia secara struktural nantinya,” ujarnya.

Terkait lomba menyongsong HUT RI ada tiga jenis mata lomba dengan kriteria nilai yang berbeda. Pertama adalah lomba kepaaian, keindahan pagar yang diwarnai cat merah putih, umbul-umbul, dan bendera merah putih.. Kedua adalah lomba keseragaman pakaian peserta pawai. Ketiga adalah lomba banyaknya peserta yang mengikuti upacara 17 Agustus 1945. 

“Ya, untuk tim penilai/juri, kita ambil dari pihak kecamatan demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bersama sehingga semangat kemerdekaan kita tidak ternodai dengan hal-hal yang seremon. Mari kita sukseskan kegiatan bersama ini. Kalau bukan kita, lalu siapa lagi. Kalau tidak sekarang, lalu kapan lagi. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing menuju desa maju masyarakat sejahtera,” pungkasnya.

Pantauan wartawan, pembentukan panitia yang dikendalikan moderator (Sekretaris Desa) Jubair berjalan aman, lancar, dan tertib hingga usai. (Habe)

Berita Terkait